Jenis Lantai Kayu Beserta Plus Minus Penggunaannya, Yuk Kenali!

Lantai merupakan salah satu bagian konstruksi bangunan yang harus diperhatikan dengan baik. Agar bangunan bisa terlihat lebih rapi dan lebih artistik, lantai harus didesain sedemikian rupa sehingga bisa terlihat sesuai dengan konsep bangunan secara keseluruhan.

Salah satu material bangunan yang bisa digunakan untuk mempercantik area lantai adalah parket alias lantai kayu. Material ini telah terbukti dapat memberikan kesan mewah dan eksklusif pada bagian lantai.

Jika saat ini Anda sedang berencana untuk mendirikan ataupun merenovasi bangunan, entah itu bangunan rumah, bangunan toko, ataupun bangunan kantor, agar bangunan Anda bisa terlihat lebih berkelas, Anda kami sarankan untuk menggunakan lantai kayu.

Beberapa Jenis Lantai Kayu yang Bisa Anda Pilih

Saat ini ada tiga jenis lantai kayu yang bisa Anda pilih sebagai material untuk area lantai bangunan Anda. Ketiga jenis lantai kayu tersebut adalah:

Solid Wood Floor (Lantai Kayu Solid)

Solid Wood Floor merupakan jenis lantai kayu yang dibuat dengan menggunakan papan solid biasa (tidak berongga). Jenis lantai kayu ini biasanya sudah dilengkapi dengan alur dan lidah di bagian sampingnya.

Bila dibandingkan dengan jenis lantai kayu yang lainnya, jenis lantai kayu ini memiliki beberapa keunggulan, salah satunya adalah mudah untuk diamplas ulang.

Di lain sisi, model lantai kayu ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu: rentan terhadap cuaca dan rawan mengalami penyusutan.

Dalam prakteknya, untuk menghindari terjadinya penyusutan, saat pemasangan, model lantai kayu ini harus diberi jarak beberapa milimeter.

Baca Juga : 7 Pola Hiasan Dinding untuk Kamar Kos yang Lebih Asik

Engineer – Veneer Wood Floor (Lantai Kayu Berteknologi Layer)

Engineer – Veneer Wood Floor merupakan lantai kau yang diproduksi dengan menggunakan teknologi Veneer. Ciri utama produk lantai kayu ini ada pada bagian konstruksinya yang berlapis – lapis (mirip seperti multiflex).

Biasanya, produk lantai kayu ini tersusun atas 2 sampai dengan tiga lapis kayu. Karena itu, produk lantai kayu ini cenderung memiliki daya tahan dan tingkat kekuatan yang lebih baik dari beberapa model lantai kayu lainnya.

Proses pemasangan lantai kayu ini dilakukan dengan menggunakan sistem layer. Dalam hal ini, material lantai kayu harus disusun sedemikian rupa dalam kondisi bersilangan. Penggunaan model susunan ini ditujukan untuk menghindari kemungkinan penyusutan dan pemuaian pada bahan material kayu.

Bila dibandingkan dengan beberapa model lantai kayu yang lainnya, model lantai kayu Engineer – Veneer Wood Floor memiliki kelebihan berupa mudah untuk dipasang dan dapat dipasang pada semua jenis lantai. Selain itu, bila dibandingkan dari sudut pandang harga, model kayu ini juga memiliki banderol harga yang lebih murah dari model lantai kayu solid.

Sayangnya, walaupun dibanderol dengan harga yang lebih murah, saat mengalami kerusakan, model kayu ini cenderung sulit untuk diampelas ulang. Jika sudah rusak, untuk memperbaikinya, mau tidak mau pemiliknya harus mengganti bagian lantai yang rusak dengan lantai kayu yang baru.

Laminate Wood Floor (Lantai Kayu Laminasi)

Mirip seperti model lantai kayu yang sebelumnya, Laminate Wood Floor diproduksi dengan menggunakan teknik layer. Bagian atas lantai kayu ini dipilih dari bahan plastik coating yang mirip seperti kayu, sedangkan bagian intinya dipilih dari material High Density Fibreboard (HDF) atau Medium Density Fibreboard (MDF).

Pada dasarnya model lantai kayu ini tidak benar – benar terbuat dari kayu. Walaupun begitu, karena motifnya terlihat seperti kayu, model lantai ini tetap bisa menghadirkan kesan natural pada ruangan.

Plus Minus Penggunaan Lantai Kayu

Bila dibandingkan dengan model lantai lainnya, lantai kayu memiliki banyak kelebihan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Lantai kayu cenderung terlihat lebih estetis
  • Lantai kayu cenderung lebih awet
  • Proses perawatan lantai kayu tergolong cukup mudah
  • Lantai kayu dapat membuat ruangan menjadi lebih hangat
  • Lantai kayu dapat meningkatkan harga jual bangunan sehingga cocok untuk dijadikan sebagai investasi jangka panjang

Di balik kelebihan yang dimilikinya, lantai kayu juga memiliki banyak kekurangan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Agar tidak mudah keropos, beberapa jenis lantai kayu membutuhkan perlakukan khusus
  • Lantai kayu cenderung kurang cocok untuk digunakan di daerah yang lembab dan di area outdoor

Baca Juga : 6 Tema Pagar Kayu untuk Tampilan Rumah yang Natural

Mengenal Wood Plastic Composite (WPC) Sebagai Produk Lantai Kayu Outdoor

Sebagian dari Anda mungkin masih merasa asing dengan istilah Wood Plastic Composite. Istilah ini memang masih tergolong baru dan belum banyak diketahui masyarakat umum. Lantas, apa sih sebenarnya Wood Plactic Composite itu?

Wood Plastic Composite merupakan produk kayu sintetis yang diproduksi dengan menggunakan elemen kayu dan plastik. Bisa dibilang produk ini adalah sebuah terbosan baru yang sangat brilian di dunia material bahan bangunan.

Proses produksi WPC dilakukan dengan menggunakan dua material bahan baku, yaitu 50 persen plastik sintetis, dan 50 persen serbuk kayu. Bila dibandingkan dengan material bahan kayu biasa, WPC memiliki banyak keunggulan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Dapat didaur ulang
  • Tahan benturan, abrasi, serangan rayap, jamur, dan hama
  • Aman untuk digunakan di daerah lembab
  • Warna tidak cepat pudar
  • Lebih tahan api dibanding produk sejenis
  • Memiliki nilai estetika yang cukup tinggi
  • Tersedia dalam banyak varian bentuk
  • Cocok untuk digunakan di interior dan eksterior bangunan
  • Memiliki banderol harga yang lebih murah dari kayu biasa

Disamping memiliki kelebihan tersebut, WPC juga memiliki kekurangan, yaitu memiliki pilihan warna yang terbatas. Ke depannya, permasalahan keterbatasan warna ini kemungkinan besar akan segera teratasi seiring dengan perkembangan di dunia teknologi produksi WPC.

Jenis Wood Plastic Composite

Saat ini ada dua jenis WPC yang beredar di pasaran. Ke dua jenis WPC tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Wood Plastic Composite Hollow (WPCH)

WPCH merupakan produk WPC yang bagian tengahnya dilengkapi dengan rongga / lubang. Produk WPC ini memiliki kelebihan berupa bobot yang ringan dan harga yang murah. Rata – rata harga Wood Plastic Composite Hollow di Indonesia berada di angka 50 ribuan rupiah per kg.

Dalam prakteknya nanti, produk WPCH cenderung lebih cocok untuk dijadikan sebagai papan untuk bagian pagar halaman, atap untuk gazebo, dan lantai teras.

  1. Wood Plastic Composite Solid (WPCS)

Berbeda dengan WPCH yang bagian tengahnya dilengkapi dengan rongga / lubang, produk WPCS tidak dilengkapi dengan rongga / lubang. Jadi, seluruh bagian produk kayu WPC ini benar – benar solid seperti kayu papan pada umumnya. Saat ini, produk kayu komposit solid telah tersedia dalam bentuk papan lurus dan papan melengkung.

Penggunaan produk papan ini cenderung sangat mirip dengan penggunaan kayu pada umumnya, yaitu sebagai material untuk dinding, sebagai material untuk lantai, sebagai material untuk meja, dll.

Bila dibandingkan dengan model WPCH, produk WPCS cenderung memiliki bobot yang lebih berat. Walaupun begitu, karena tidak berongga, produk ini memiliki daya tahan yang lebih baik.

Untuk urusan harga, produk WPC Solid cenderung memiliki banderol harga yang lebih mahal dari produk WPC Hollow.

Cara Pemasangan WPC

Proses pemasangan WPC pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan cara pemasangan material bahan kayu pada umumnya. Walaupun begitu, agar hasilnya lebih rapi, saat memasang WPC, Anda dapat mengikuti panduan langkah di bawah ini:

  1. Cara Pemasangan WPC untuk Lantai Outdoor

Pertama – tama, pasang rangka / joist dengan jarak sekitar 30 sampai dengan 35 cm. Bila pemasangannya ingin ditandaskan ke lantai, joist bisa langsung disekrup secara langsung ke lantai

Jika rangka / joist sudah terpasang dengan baik, pasang decking di bagian atasnya. Dalam prakteknya nanti, pemasangan decking harus berlawanan arah dengan pemasangan rangka / joist. Jika joist dipasang vertikal, maka decking harus dipasang secara horizontal.

Oh ia, jangan lupa untuk memberi jarak sekitar 5 sampai dengan 7 mm antara decking dan decking lainnya. Pemberian jarak ini ditujukan untuk menghindari kelembaban saat WPC terpapar air.

Pemasangan plastic clip untuk bagian decking sebaiknya juga diberi jarak yang agak lebar. Rata – rata jarak yang direkomendasikan adalah sekitar 30 cm.

Baca Juga : 9 Warna Cat Rumah Terbaik Berdasarkan Feng Shui

  1. Cara Pemasangan WPC untuk Dinding Outdoor

Pertama – tama, pasang besi hollow terlebih dahulu di dinding yang ingin dipasangi WPC. Jangan lupa untuk memberi jarak sekitar 40 cm.

Setelah pemasangan hollownya selesai, pasang dinding panel ke besi hollow dengan arah yang berlawanan. Pemasangan dapat dilakukan dengan menggunakan paku, baut atau lem.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *